Awalnya begini...Pada suatu siang. Suhu udara panas yang berkolaborasi dengan teriknya sinar matahari membuat gue malas untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Banyak orang bilang kalo suhu panas kayak gini tandanya neraka bocor, tapi gimana ceritanya neraka bisa sampe bocor, Tuhan kan nggak mungkin salah. Jadi kalo panas kayak gini kemungkinannya itu kita lagi dilatih untuk masuk neraka..loh...
Saking gerahnya suhu udara di luar dan dalam rumah, gue pun menyalakan AC di kamar adik gue dengan setingan suhu paling rendah yang tertera di LCD remote AC. Lalu gue nyalain laptop untuk sekedar browsing dan iseng-iseng chating via Yahoo Messenger.
Rupanya ada salah seorang teman yang juga sedang aktif berYM ria, dia adalah teman kampus gue yang namanya Arif.
Awalnya kita hanya saling bertegur sapa, takdir menunjukan jalan untuk kita berdua online YM. Kita saling menanyakan kabar dan kesibukan selayaknya teman yang sudah lama tidak bertemu.
Oh iya, gue belum memperkenalkan diri gue. Nama gue Randy, facebook gue Randy Nurdika, twitter @randyultra, @RandyNurdika, @nasgoralif, @bluevninja tapi yg aktif sih cuma 1, yang lain cuma untuk nambahin jumlah follower twitter gue yang aktif. Gue adalah mahasiswa tingkat dewa yang lagi nunggu mood untuk ngerjain skripsi gue yang terlantar. Bisa dibilang saat ini gue adalah pengangguran terselubung dengan banyak kegiatan: makan, tidur, mandi, nonton, bikin teh, main game, baca komik dan lain-lain. Gue punya cita-cita yang sangat mulia, gue ingin jadi ultraman dan pacaran dengan salah seorang anggota Cherry Belle, yang mana aja boleh kecuali managernya.
Balik lagi ke obrolan gue dengan Arif. Arif lebih dahulu menyapa gue di YM.
“Apa kabar Ran, lagi sibuk apa sekarang?” tanya Arif. Ini pertanyaan basa-basi paling standar yang sering kita temui. Kenapa ngga coba nanya yang lain, misalkan “Hai Ran, semalem tidur jam berapa?”, atau “hai Ran, udah makan belom?”. Terasa lebih akrab dan romantis kan.
Merespon pertanyaan Arif tadi, gue menjawab dengan penuh ketulusan “Alhamdulillah, baik.. gue lagi nggak sibuk, elo sendiri lagi sibuk apa?
“gue palingan sibuk jalanin usaha desain bareng temen gue” jawab Arif cepat
“lo ada semangka nggak?” tanya gue sambil memasang muka bloon, tapi untungnya Arif ngga tau, karena kita terpisah oleh jarak dan dibatasi oleh komputer gue yang ngga ada webcamnya.
“buat apa?” tanya Arif
“sini gue potongin, biar gue ada kerjaan” balas gue dengan garingnya
Lalu Arif lama nggak ngebales YM gue, sepertinya memang yang tadi itu garing banget...
Oke oke lupakan percakapan nggak penting tadi, jadi sekarang Arif sedang sibuk dengan usaha desain grafisnya, dan gue masih sibuk mikir, “kira-kira gue mau bilang sibuk apa yah?”... Gue pengin bilang kalo gue sekarang sibuk bantuin kucing aborsi, mengurangi jumlah populasi kucing kampung yang belakangan ini membludak dan mengancam keamanan ikan asin kesukaan gue.
Arif di mata gue adalah seorang desainer grafis yang punya skill diatas rata-rata. Selain sama-sama makan nasi, ada satu persamaan gue dengan Arif, kita sama-sama punya kelebihan dalam kecepatan. Kalo Arif bisa mendesain dengan bagus dan cepat, gue bisa tertidur dengan nyenyak dan cepat, melebihi orang pada umumnya *bangga.
Dari topik A sampai Y akhirnya sampai kepada obrolan yang akan merubah hidup gue.
“Ran lo punya blog nggak?” tanya Arif
“nggak, lo punya Ip?” gue menjawab dengan hati-hati, jangan sampe gue keliatan bego gara-gara nggak tau apa itu blog. Sebenarnya gue pernah beberapa kali mendengar kata-kata blog. Sewaktu SMA gue sering banget dikatain go-blog gara-gara ngga bisa jawab soal matematika. Dan sekarang gue kembali mendengar kata-kata blog, gue jadi ngerasa go-BLOG...
Arif memberikan link blog nya, terus gue buka, dan gue liat kayak apa yang namanya blog itu... Setelah gue liat dan memahami apa yang namanya blog, gue mikir betapa noraknya gue, sebagai anak muda yang mengaku-ngaku gaul sampe punya 2 akun facebook, dan banyak akun twitter yang saling follow, kemana aja gue selama ini, sesungguhnya gue tinggal di planet mana dan gaul dengan makhluk dari mana. Gue baru ngeh, ternyata ini toh yang namanya blog.
Biar ngga keliatan makin norak kedepannya, gue coba cari tau apa itu blog lewat google sebelum lanjut ngobrol dengan Arif.
“lo buat juga dong Ran” kata Arif
“pengin sih, tapi gue nggak tau mau diisi apaan Rip” tanya gue.
“lo kan suka bikin cerita tuh, coba aja lo posting cerita-cerita lo di blog” Arif memberi ide.
“gimana cara buatnya?” tanya gue yang saat itu mulai tertarik untuk membuat blog.
Arif menjelaskan ke gue dengan rendah hati, dan gue memerhatikan dengan rendah diri. Dan setelah itu, gue memulai kesibukan baru gue sebagai anak yang beranjak gaul. Sekali lagi, anak gaul...
Ini kali pertamanya gue buat blog, gue setahap lebih maju untuk menjadi anak gaul, tapi gue bingung mau kasih judul apa untuk blog gue ini. Ngasih judul untuk blog itu sama sekali berbeda dengan ngasih nama hewan peliharaan. Kalo ngasih nama hewan, lo bisa memberi nama hewan peliharaan sesuka lo, nggak perduli sama perasaan hewan itu pun sah-sah aja, bahkan gue kasih nama panggilan untuk tikus-tikus di rumah gue *njing, b*bi, b*ngs*t...
Kalo untuk blog, gue mau judul blog gue itu mencerminkan GUE BANGET dan pastinya nasionalis.
Gue coba memikirkan beberapa ide tentang judul yang akan gue gunakan.
1. Mengambil dari nama-nama bintang, dengan filosofi blog gue akan memberikan pencerahan pada orang lain seperti halnya bintang di langit. Capela atau mungkin Vega... Tapi rasanya nggak cocok, gue bukan Sherina yang lagi nyasar di Boscha terus nyanyi-nyanyi, dan gue juga ngga akan posting tentang alam semesta beserta jeroannya.Hampir setiap malam pikiran gue selalu dibayang-bayangi oleh sesuatu, perut gue yang nggak sinkron dengan otak gue, sesuatu yang membuat mata gue terbelalak, mulut menganga dan jantung cenat-cenut... Gue kelaparan... Dalang dari semua itu adalah NASI GORENG, lebih simpelnya NASGOR. Namun ada yang berbeda dari nasgor yang satu ini...
2. Dari nama hewan, seperti Kambing Jantannya bang Raditya Dika... Gue mencoba dengan hewan yang karakteristiknya mirip gue lalu digabungkan dengan kata sifat. “Bekantan Ultra”... Bekantan itu nasionalis banget karena termasuk hewan endemik dari Kalimantan, yang lincah, cerdik dan enerjik, mirip banget sama gue, dan ultra, karena gue suka dengan Ultraman... Tapi nggak itu juga kali yah, Bekantan Ultra lebih mirip spesies monster dari luar angkasa yang ngebet banget menghancurkan Bumi sambil naik piring seukuran lapangan bola.
3. Atau mungkin mengikuti tren anak sekarang, “Blo6Ny4 R4nDYmUtZ”.... AAARRRGHH!!! nggak deh, norak abis, bacanya aja males, dan ngetiknya juga repot. Bisa-bisa gue disangka 4L4Y (walopun sebenernya emang 4L4Y).
4. Akhirnya pilihan jatuh kepada makanan favorit gue sepanjang hayat... “NASI GORENG”
Kenapa nasi goreng? Jadi begini ceritanya. *sambil menatap ke arah genteng.
Nasgor yang dibuat oleh pak Alif, adalah nasgor paling kontroversial di dunia (seenggaknya itu pikiran gue).
Satu hal kenapa nasgor Alif itu gue bilang kontroversial adalah pendapat masyarakat yang terbagi menjadi dua, “rasanya enak banget dan rasanya ngga enak banget”. Jadi kalo ada yang nanya apa kelebihan nasgor Alif dibandingkan nasgor lain, jawabannya adalah “KONTROVERSIAL”.
Perbedaan pendapat atau selera pada suatu hal adalah suatu yang biasa, tapi menurut gue ini fenomenal. Karena dalam menyikapi rasa nasgor tersebut konsumennya terbagi menjadi dua kubu, yaitu kubu D (Doyan) yang bilang rasa nasgornya enak banget, dan kubu G (Gak doyan) yang bilang nggak enak banget (keduanya pake banget). Mungkin kasusnya mirip kayak film sinetron, buat gue atau sebagian orang, nonton sinetron terlalu buang-buang waktu, tapi mungkin akan berbeda buat pembantu tetangga gue yang rela nggak digaji hanya demi menonton sinetron dengan TV LCD 21 inch. Ini mengenai masalah selera.
Dulu sempat tersebar kabar kalau di dalam bakul nasinya pak Alif ada kancutnya, katanya sih sebagai jampi-jampi untuk membuat nasi gorengnya laku. Mendengar itu gue sih gak masalah karena udah biasa nyemilin kancut. Kemungkinan ini adalah perbuatan orang yang termasuk dalam kubu “G”, dia iri dengan pak Alif lalu menyebarkan gosip nista tersebut.
Kalo pak Alif sendiri, beliau bisa dibilang sangat ramah dalam melayani para pelanggannya, termasuk gue. Ketika gue tiba di kedainya, gue nggak akan pesen burger atau sushi karena emang gak ada. Gue biasanya akan memesan nasi goreng favorit gue,”nasi goreng ayam pak”. Lalu pak Alif akan menjawab “satu GORENGAN lagi Ren”, dan setelah itu dia akan berbicara tanpa henti. Gue jadi tau kalo nasi goreng bisa disejajarkan dengan pisang goreng, tahu, ubi dan cireng. Hal seperti itu selalu terjadi ketika gue berkunjung ke kedainya.
Setiap gue dateng kesana, walaupun harus menunggu lama tapi akan terasa cepat karena pak Alif selalu mengajak gue ngobrol. Pak Alif selalu membuat pelanggannya merasa seperti artis yang sedang di wawancara, bahkan terkadang saking semangatnya pak Alif berbicara gue menjadi bingung, di kedainya itu suka kayak bocor padahal nggak ada hujan (efek hujan lokal).
Gue udah jelas termasuk ke dalam kubu D, selain menyehatkan karena bergizi, buat gue nasgor Alif adalah nasgor terenak dan termaknyus di dunia (agak lebay sih, tapi ini kenyataan). Beda sama nyokap, bokap, tante dan beberapa sepupu gue yang lebih memilih masuk kubu G. Tapi walau bagaimanapun gue nggak benci mereka dan mereka nggak benci gue.... semoga...
Terus apa hubungannya nasi goreng Alif sama blog gue?
Biar gue sedikit jelasin, nasgor Alif itu bisa dibilang “GUE BANGET”, sederhana, enak, unik, idealis, nasionalis, dan gak terlalu mainstream. cocok untuk menggambarkan blog yang gue buat ini.... semoga...
Blog ini (nasigorengalif.blogspot.com) gue buat semata-mata karena rasa kepedulian gue terhadap diri gue sendiri, dimana gue bisa mencurahkan unek-unek, pendapat ataupun sekedar bercerita untuk kepuasan gue sendiri. Disini gue hanya mencoba menceritakan sesuatu yang gue alami melalui sudut pandang gue sendiri yang mungkin gak semua orang bisa menerima.
Jomblo itu indah, Indah itu jomblo, jomblo juga nggak akan selingkuh, beda sama Indah... loh, terus kenapa bawa-bawa jomblo dan Indah yah? (nggak ada, iseng aja). Pokoknya perbedaan adalah suatu yang lumrah, yang terpenting adalah saling memahami dan menghormati perbedaan...
Gue mendadak laper...