Sudah genap 7 hari masih aja ada yang ngga beres dengan tubuh gw, dan mungkin juga dengan pikiran gw. Ya memang dalam sejarah hidup gw, emang gw ngga pernah beres, kecuali si Julia Beres (artis yang gosipnya hobi banget beres-beres).
Seminggu sudah badan gw dihinggapi penyakit, yang pada awalnya gw berfikir apakah gw akan berubah menjadi Spiderman (di film Spiderman, si Piter meriang dulu sebelum akhirnya dia berubah jadi Spiderman), sampai lama kelamaan gw berfikir apakah gw akan berubah jadi mayat.
Sungguh 1 minggu yang cukup berat bagi diri gw untuk tetap meneruskan hidup (lebay).
Hari pertama (Rabu 18-5-2011)
Seperti beberapa hari belakangan ini, gw bangun pagi untuk menunaikan kewajiban gw sebahgai seorang muslim (sok alim banget padahal baru beberapa hari loh), saat itu kondisi tubuh terasa lemah, sepertinya saat itu ada segel dari Orochimaru (penjahat dalam komik Naruto) yang membuat gw tidak bisa mengeluarkan tenaga gw, untuk bangun saja sulit apalagi untuk ee...
Hari ini gw berencana akan pergi ke daerah Senen untuk mencetak undangan. Undangan ini mungkin salah satu biang keladi untuk masalah-masalah yang akan gw alami seminggu kedepannya selain mungkin efek samping dari berenang kelamaan dan main hujan-hujanan pada hari senin.
Sedikit cerita tentang kisah sebuah undangan
Seminggu yang lalu gw dimintai tolong untuk membuat undangan, setelah 3 hari bolak-balik ke percetakan ternyata banyak sekali masalah yang ada, karena ketidak telitian gw, sehingga akhirnya gw yang bertanggung jawab ini nombokin dan merugi. Saat gw berpikir semuanya sudah selesai, ternyata masalh baru datang.. undangannya banyak salahnya, dan gw diminta mencetak undangan sebanyak 200 lembar lagi.
Cerita kembali ke hari Rabu 18-5-2011, gw kembali kepercetakan di daerah senen dengan Adimar, namun sebelum bertemu Adimar gw ada keperluan dengan Reyga di blok m plaza, setelah itu gw pulang kerumah dulu karena waktu janjian dengan Dimar masih lama.
Sore harinya gw dan Dimar yang sudah bertemu dikampus sampai di senen, namun naas bagi kita, percetakan langganan kita sedang mati lampu. Sambil menunggu lampu nyala, gw makan siang di warung nasi yang lokasinya dekat dengan tempat percetakan.
Gw memesan lauk perkedel, telur asin, tempe dan minum air putih. Tempe yang gw makan keras banget, warnanya pun hitam dan berasa ketek. Ngga kalah anehnya, air putih yang gw minum airnya mempunyai rasa bekas perasan kancut yang basah (gw sih ngerasanya enek-enek gimana gitu), apa mungkin airnya diambil langsung dari kali di belakang warung? Biarlah, gembel aja bisa hidup makan-makanan basi dan tidur di gundukan sampah, masa iya gw kalah sama gembel...
Setelah makan siang mengerikan dan solat Ashar, gw dan Dimar mencoba mencari percetakan lain, saat itu gw menemukan percetakan yang mau mengerjakan undangan gw sampai selesai, namun harga yang ditawarkan melebihi budget yang diberikan klien, gw ngga mau nombokin lagi, gw kan shooter.
Ketika sore hari listrik di percetakan langganan pun kembali nyala. Sebelum dibuat film nya, gw minta mas Herdy (sang ahli seting menyeting) untuk merubah letak undangan bagian dalam sesuai apa yang diminta klien. Saat itu gw dan Adimar ngobrol-ngobrol dengan mba Henny sang staf bagian keuangan dan apalah, beliau adalah orang yang sangat baik. Saat maghrib kami pamit, saat itu ada seorang bapak yang menanyakan dimana kami tinggal.. dia terkejut mengetahui kalo gw tinggal di Ciledug, padahal mah biasa aja kali pak, om gw aja tinggal di Purwokerto.....Sebelum pulang gw bilang ke Dimar “Di, kalo ini salah lagi gw bakalan bunuh diri”
Dalam perjalanan gw dan Dimar mampir sebuah masjid untuk sholat maghrib dan langsung disambung dengan solat isa. Setelah itu gw mampir dulu di kampus untuk sejenak beristirahat, badan gw terasa tak bertenaga untuk melanjutkan perjalan pulang, sepertinya efek dari berenang dan hujan-hujanan hari senin kemarin baru terasa sekarang. Jarak kampus ke rumah gw kurang lebih 19 km dan ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit apabila ngga kena macet, namun bisa jadi 2 jam perjalanan apabila macet.
Kesimpulannya hari itu gw cape banget.
Hari kedua (Kamis 19-5-2011).
Hari itu gw meriang, dan gw harus memutuskan apakah undangannya di laminating atau tidak, karena pada saat itu budgetnya kurang apa bila harus dilaminating doft, dan akhirnya undangan pun tidak dilaminating.
Hari Ketiga (Jum’at 20-5)
Hari mengambil undangan dari percetakan. Badan gw juga sudah terasa lebih sehat dari hari-hari sebelumnya, pikiran juga menjadi lebih jernih karena hari itu gw janjian dengan pujaan hati untuk bertemu.
Siang harinya gw pergi ke percetakan di senen untuk mengambil undangan yang gw pikir sudah jadi. Sesampainya disana gw melihat mba Henny yang sedang menghitung cetakan yang sudah selesai dicetak. Di terlihat sangat sibuk..
Dengan wajah berbinar, mata berkaca-kaca dan baju yang beraroma asap knalpot gw bertanya kepada mba Henny “hi mba, gimana cetakannya?”
“Wah, stres banget nih gw.. “
“Stres kenapa mba emangnya?” tanya gw sambil melihat wajah mba Henny yang rautnya mendadak berubah, gw pun mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
“Undangan lo kayaknya salah deh ran” ucap mba Henny sambil memperlihatkan hasil cetakannya..
Gw memperhatikan undangan tersebut “yaah, iya ini sih jelek banget”, terpampang di depan mata gw sebuah undangan yang ngeblur dan benar-benar menjijikan, sampai ingin nangis rasanya apabila melihatnya..(saat itu emang pengin nangis, hanya gw terlalu malu untuk menangis di tempat umum).
“Cetak lagi aja deh, ongkos cetaknya ngga usah bayar, lo beli kertas lagi aja” mba Henny menyarankan gw beli kertas dan menggratiskan ongkos cetak dan ongkos film. Memang pada saat itu budget yang tersisa hanya Rp.150.000,00, apabila gw harus membayar biaya beli kertas Rp.122.000,00, lalu cetak seharga Rp.280.000,00 dan cetak film seharga Rp.40.000,00 maka dipastikan gw harus nombok lagi, padahal gw kan shooter....
Akhirnya gw beli kertas di tempat yang biasa, gw harus mengeluarkan uang Rp.110.000,00. padahal masih harus bayar ongkos potong dan ngerail yang kurang lebih memakan biaya Rp.60.000,00 sedangkan sisa budget tinggal Rp.40.000,00 ooooooooooooowwhh! Apakah gw beneran harus bunuh diri...
Akhirnya pada hari itu gw ngga jadi bawa pulang undangan, gagal ketemuan sama pacar , mendadak meriang gw kambuh lagi dan HaPe gw rusak.
Hari keempat (Sabtu 21-5)
Setelah paginya dikerokin Ibu, lalu Acc kepada klien dan menjelaskan masalah tanpa mempermasalahkan biaya gw seharian dirumah menunggu kabar dari pacar yang katanya mau ketemuan hari ini sambil memulihkan kondisi tubuh gw yang semakin renta ini.
Malam harinya gw bertemu pujaan hati gw yang sudah seminggu gw rindukan, namun saat itu sepertinya adalah saat terakhir gw untuk bisa menggenggam tangannya (bahkan hari itu gw juga belum memegang tangannya..hiks).
Hari kelima (Minggu 22-5)
Bangun pagi dan bersiap joging, kali ini gw sedang tidak ingin joging di GBK (gw biasa joging hari minggu pagi di GBK sendiri, atau bersama teman-teman) berhubung gw lagi batuk, pilek dan pikiran gw saat itu kurang baik. Gw berlali-lari kecil menuju rumah Irvan (sodara gw yang baru pindah ke daerah deket rumah), rumah Irvan itu terletak di kota Jakarta, sedangkan gw tinggal di kota Tangerang banten, jadi saat itu gw lari-lari melintasi kota dan provinsi.
Sesampainya dirumah Irvan gw sms sepupu gw yang lain yang bernama Tingga untuk ikut joging bersama. Tingga pun bergegas menuju rumah Irvan, dan setelah itu, gw Irvan dan Tingga pun berlari-lari kecil menuju Puribeta.
Disana kita beli bolu, makan kerang ijo dan minta minum di rumah teman Tingga yang bernama Puput.
Sekembalinya di rumah Irvan, gw, Irvan dan Tingga menonton film di DVD. Film nya bercerita tentang seorang anak depresi yang tinggal di pusat rehabilitasi kejiwaan, dimana disana ia bertemu dengan orang-orang luar biasa dengan segala permasalahan mereka. Mungkin gw seharusnya berada di sana.
Awalnya gw dan Irvan berniat pergi ke blok m, namun seharian hujan turun dan sehabis mandi batuk gw semaikn parah.. ada apa sebenarnya dengan tubuh gw, mengapa gw jadi mudah terserang penyakit, gw memang ngga pernah memanjakan penyakit dengan memberinya obat, gw punya prinsip penyakit lah yang harus memanjakan gw (gimana bisa?)
Akhirnya gw ngga jadi ke blok m, namun malam harinya gw ditraktir Irvan makan di Burger Klenger karena dia ulang tahun pada hari itu.
Hari keenam (Senin 23-5)
Batuk gw semakin parah, sampai menyebabkan perubahan pada suara gw (gw sepertinya akan berubah menjadi Bebi Romeo yang nyanyi bunga terakhir itu).. suara gw kini terdengar lebih rendah dan ngebass, apa baru kali ini gw baligh. Biasanya gw bersyukur jadi orang bodoh karena gw jadi ngga gampang stres karena ngga banya pikiran (ngga gitu juga sih) tapi sekarang beda, apa mungkin kebodohan gw sedikit berkurang karena mulai banyak sesuatu yang gw pikirkan, tentang TA gw, tentang mantan gw, tentang tanggung jawab gw terhadap undangan dan nama baik gw, dan tentang goreng yang enak..loh..
Seharian gw ada dikampus bersama Adimar, mba Henny bilang kalo undangannya baru bisa diambil jam 19.00, padahal gw udah ada di kampus dari jam 12, memang selain ambil undangan Adimar ada urusan kerjaan sama gw.
Setelah solat maghrib gw dan Dimar ke percetakan, sesampainya disana ternyata tempat rail nya sudah tutup hingga baru bisa diambil besok. Gw mulai berfikir dosa apa gw, sehingga diuji seperti ini.. mungkin ini bukan ujian, tapi peringatan karena gw selalu lalai dalam beribadah.
Hari ketujuh (Selasa 24-5)
Penderitaan gw bertambah kini bukan hanya batuk, tapi mata kiri gw berhasil mendapatkan mangekyo sharingan. Untuk mendapatkan mangekyo sharingan maka kau diharuskan membunuh orang terdekatmu.. nah masalhnya siapa yang udah gw bunuh, ngga ada. Sebenarnya gw lagi ngomongin sakit mata.
Rencana gw hari ini adalah bertemu Adimar untuk mengambil undangan yang diambilkan Adimar buat gw, seneng banget gw punya temen perhatian dan mau membantu gw disaat susah.
Gw janjian dengan adimar di depan seven eleven kampus Binus rawabelong, saat itu gw yang sampai duluan menunggu Adimar sambil mengenakan kaca mata hitam sembari makan Jamur Kriuk, gw perhatiin banyak juga cw-cw yang ngelirik ke gw, mungkin mereka berfikir orang buta dari mana nih yang nongkrong dipinggir jalan sambil makan, atau mereka berfikir gw adalah jasa pijit tunanetra yang sedang menjajakan jasanya di pinggir jalan depan seven eleven.
Setelah kurang lebih setengah jam gw menunggu, adimar pun tiba, awalnya dia tidak mengenali gw, dia pasti berfikir seperti cw-cw yang tadi ngliatin gw.. huehehehe padahal gw mikir gw seperti Edward Culun sang vampir melankolis.
Malam harinya Irvan meminta tolong bantuan gw untuk dibuatin blog di rumah mba Tia, gw pun kesana sambil menggunakan kacamata hitam, kacamata hitam itu tak disangka sangat berguna untuk menutupi sharingan gw, kacamata yang gw beli di puribeta seharga Rp.10.000,00 akhirnya bermanfaat. Sesuai dengan apa yang gw pikirkan, di rumah mba Tia, Budeh dan Pakde pangling karena Irvan dateng bersama tukang pijet (ya, tukang pijet tampan yang dimaksud adalah gw)
Selama ini gw seringkali sombong dengan berkata gw ngga gampang sakit, ataupun gw yang meremehkan penyakit, mungkin ini adalah peringatan dari Allah SWT agar untuk lain kali gw agar bisa lebih mensyukuri kesehatan. Ikhlas dalam menyikapi segala sesuatu juga dapat membantu mengurangi beban yang ada di pikiran kita, dengan senantiasa memasukkan pikiran-pikiran positif ke dalam pikiran kita.
Bersyukur membuat kita lebih berlapang dada. Bersyukurlah ketika lelah, karena itu akan membuat perbedaan, dan bersukurlah atas masa-masa sulit, karena saat itulah kamu tumbuh dan berkembang, pusatkanlah perhatian pada sifat-sifat baik orang-orang di sekitar, mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
Seperti sebuah kalimat yang pernah gw dengar “Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi”.
Rabu, 25 Mei 2011
Kisah Sebuah Undangan
Tulisan ini sebenarnya sudah lama gw bikin, namun karena kesibukan gw belum sempat untuk memostingkan nya di blog.
Ceritanya minggu lalu gw dimintai tolong untuk membuat undangan oleh seorang saudara, gw diminta tolong untuk membuat undangan pernikahan, gw diminta membuatnya dari desain sampai dengan cetak nya ditangani gw, saudara gw (kita sebut saja si klien) tidak meminta dengan Cuma-Cuma, beliau juga akan membayar. Bagi gw yang belum punya penghasilan tetap tapi punya pengeluaran tetap tiap minggunya untuk ketemuan sama pujaan hati merupakan angin segar dan kabar gembira.
Gw memasang tarif sangat murah, berhubung gw masih amatir, baik hati dan si klien ini adalah saudara gw.
Gw minta tolong Adimar menemani gw mencari percetakan yang murah, karena dia sudah cukup berpengalaman dalam hal cetak mencetak.
Sampai pada saat mencetak, berbagai masalah muncul.
Masalah pertama yg muncul adalah dengan separasi yang salah layoutnya dan gw kembali harus mengeluarkan uang untuk mencetak ulang separasi.
Masalah kedua adalah biaya untuk pond amplop yang tak kami perkirakan sebelumnya, memang budget yang diberikan gw rasakan terlalu sedikit bahkan kurang, Rp.2.500,00 untuk selembar undangan yang berwarna-warni dan menggunakan laminating doft. Mas Bejo (nama tidak disamarkan) sang operator mesin cetak mengatakan kalau amplopnya harus di pond, karena bentuknya tidak memungkinkan untuk dipotong oleh mesin potong, beliau dengan logat Tegal nya memberikan masukan-masukan, dan estimasi biaya yang harus dikeluarkan kepada gw dan Dimar.
Mendengarkan masukan dari mas Bejo, sebelum memutuskan untuk pond atau tidak pond kami berniat untuk memotong amplopnya nya sendiri karena kurang uang, tapi setalah kami melihat dan berfikir, jumlah yang harus dipotong ada ratusan.. banyak banget, bisa ujung-ujungnya gw yang bakalan motong jari-jari gw karena frustasi. Pada akhirnya gw pun memutuskan untuk meminta tambahan uang kepada klien untuk biaya pond (biarin deh ngga dapet untung yg penting ngga buntung apalagi bunting).
Masalah berikutnya setelah undangan dan amplopnya selesai adalah jumlah amplop yang kurang 60 buah. Padahal gw pikir undangannya langsung diplastikin juga bagus tanpa harus dimasukin amplop. Tapi berhubung klien sangat mencintai amplopnya gw pun harus kembali membanting orang untuk mencetak amplop. Untuk mencetak amplop sebanyak 60 lembar gw rasa ngga ada percetakan yang mau nyetakin, kalau pun ada pasti jatuhnya mahal dan gw juga ngga dikasih duit buat mencetak kekurangan amplop tersebut, gw memang ngga minta karena ini adalah kesalahan gw sehingga gw merasa harus bertanggung jawab. Akhirnya gw mencetaknya di digital printing, dan kali ini gw terpaksa memotong sendiri 60 lembar amplop (saat itu gw merasa kembali ke masa-masa gw SD).
Setelah selama 3 hari bolak-balik ke percetakan di senen, masalah ternyata belum selesai, gw harus kembali mencetak 200 lembar undangan lagi, karena 500 yang sebelumnya masih terdapat banyak kesalahan. Bagaimana mungkin uang Rp.1.240.000,00 (Rp.140.000,00 duit gw) terbuang begitu saja karena ketidak telitian gw... ow sungguh aku SHOCK SETENGAH MATI, UNDANGAN INI MEMBUNUHKU!
Kali ini dengan berat hati gw meminta 1 lembar undangannya dibayar seharga Rp.3000,00 (mau gimana lagi, bini gw kan harus makan..loh gw kan belum nikah..) gw berharap semoga kali ini gw bisa dapet untung dari sisa nya walaupun gw yakin paling Cuma cukup buat beli pertamax 1 liter, mie ayam 2 mangkok dan 3 biji permen lolipop untuk cw gw.
Walaupun gw bangkrut, tapi gw mendapatkan pelajaran yang cukup berharga, selain itu gw juga belajar untuk bisa lebih ikhlas dan sabar dalam menghadapi sesuatu karena gw yakin Allah SWT tidak memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya.
Ceritanya minggu lalu gw dimintai tolong untuk membuat undangan oleh seorang saudara, gw diminta tolong untuk membuat undangan pernikahan, gw diminta membuatnya dari desain sampai dengan cetak nya ditangani gw, saudara gw (kita sebut saja si klien) tidak meminta dengan Cuma-Cuma, beliau juga akan membayar. Bagi gw yang belum punya penghasilan tetap tapi punya pengeluaran tetap tiap minggunya untuk ketemuan sama pujaan hati merupakan angin segar dan kabar gembira.
Gw memasang tarif sangat murah, berhubung gw masih amatir, baik hati dan si klien ini adalah saudara gw.
Gw minta tolong Adimar menemani gw mencari percetakan yang murah, karena dia sudah cukup berpengalaman dalam hal cetak mencetak.
Sampai pada saat mencetak, berbagai masalah muncul.
Masalah pertama yg muncul adalah dengan separasi yang salah layoutnya dan gw kembali harus mengeluarkan uang untuk mencetak ulang separasi.
Masalah kedua adalah biaya untuk pond amplop yang tak kami perkirakan sebelumnya, memang budget yang diberikan gw rasakan terlalu sedikit bahkan kurang, Rp.2.500,00 untuk selembar undangan yang berwarna-warni dan menggunakan laminating doft. Mas Bejo (nama tidak disamarkan) sang operator mesin cetak mengatakan kalau amplopnya harus di pond, karena bentuknya tidak memungkinkan untuk dipotong oleh mesin potong, beliau dengan logat Tegal nya memberikan masukan-masukan, dan estimasi biaya yang harus dikeluarkan kepada gw dan Dimar.
Mendengarkan masukan dari mas Bejo, sebelum memutuskan untuk pond atau tidak pond kami berniat untuk memotong amplopnya nya sendiri karena kurang uang, tapi setalah kami melihat dan berfikir, jumlah yang harus dipotong ada ratusan.. banyak banget, bisa ujung-ujungnya gw yang bakalan motong jari-jari gw karena frustasi. Pada akhirnya gw pun memutuskan untuk meminta tambahan uang kepada klien untuk biaya pond (biarin deh ngga dapet untung yg penting ngga buntung apalagi bunting).
Masalah berikutnya setelah undangan dan amplopnya selesai adalah jumlah amplop yang kurang 60 buah. Padahal gw pikir undangannya langsung diplastikin juga bagus tanpa harus dimasukin amplop. Tapi berhubung klien sangat mencintai amplopnya gw pun harus kembali membanting orang untuk mencetak amplop. Untuk mencetak amplop sebanyak 60 lembar gw rasa ngga ada percetakan yang mau nyetakin, kalau pun ada pasti jatuhnya mahal dan gw juga ngga dikasih duit buat mencetak kekurangan amplop tersebut, gw memang ngga minta karena ini adalah kesalahan gw sehingga gw merasa harus bertanggung jawab. Akhirnya gw mencetaknya di digital printing, dan kali ini gw terpaksa memotong sendiri 60 lembar amplop (saat itu gw merasa kembali ke masa-masa gw SD).
Setelah selama 3 hari bolak-balik ke percetakan di senen, masalah ternyata belum selesai, gw harus kembali mencetak 200 lembar undangan lagi, karena 500 yang sebelumnya masih terdapat banyak kesalahan. Bagaimana mungkin uang Rp.1.240.000,00 (Rp.140.000,00 duit gw) terbuang begitu saja karena ketidak telitian gw... ow sungguh aku SHOCK SETENGAH MATI, UNDANGAN INI MEMBUNUHKU!
Kali ini dengan berat hati gw meminta 1 lembar undangannya dibayar seharga Rp.3000,00 (mau gimana lagi, bini gw kan harus makan..loh gw kan belum nikah..) gw berharap semoga kali ini gw bisa dapet untung dari sisa nya walaupun gw yakin paling Cuma cukup buat beli pertamax 1 liter, mie ayam 2 mangkok dan 3 biji permen lolipop untuk cw gw.
Walaupun gw bangkrut, tapi gw mendapatkan pelajaran yang cukup berharga, selain itu gw juga belajar untuk bisa lebih ikhlas dan sabar dalam menghadapi sesuatu karena gw yakin Allah SWT tidak memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya.
Rabu, 18 Mei 2011
Saat Sesat
Belakangan gw sering berpikir selama gw hidup sudah berapa banyak dosa yang gw buat..
Kalo dipikir-pikir mungkin lebih besar dari planet jupiter, atau mungkin lebih besar dari bintang yang terlihat segede upil, tapi kalo ada upil segede bintang maka tamatlah nasib planet kita.
Berapa kali gw melakukan Solat dalam seumur hidup juga mungkin bisa dihitung, Solat yang gw lakukan selama ini mungkin saja ngga ada pahalanya apalagi pahabibi, gw pun semakin takut kalo gw tau bahwa gw ngga tau kapan gw mati. Beberapa pertanyaan yang sering mampir dipikiran gw dan si Baim yang katanya anak si Soleh itu... Kapan gw dijemput malaikat, terus nanti kalo udah mati gw bakalan masuk surga apa ngga, atau yang paling parah dibayangan gw kalo gw dikubur nanti bakalan keluar ingus dari dalam kuburan gw, akibat semasa hidup gw sering nyabutin bulu hidung dan menyodorkannya ke temen gw, jadi inget film FTV Hidayah.
Dulu di TV ada film Hidayah yang menceritakan berbagaimacam azab akibat dari perbuatan yang dilakukan sang tokoh utama (gw rasa ini satu-satunya film yang tokoh utamanya kena azab). Diceritakan disana orang yang semasa hidupnya suka minum-minuman keras maka nanti dikuburannya akan keluar mata air beralkohol, lalu orang yang suka memakan harta anak yatim maka nanti dikuburnya akan dimakan dompet kulit buaya, dan yang paling keren dalam bayangan gw adalah ABG 4L4Y yang suka Justin Bibir mungkin nanti dari kuburannya akan keluar Justin Bibir (gw yakin pasti bakalan banyak yang dateng ke pemakamannya).
Berpikir tentang hal tersebut apa mungkin gw beriman tapi tidak bertakwa, mengingat gw percaya apa yang ada di rukun iman tapi setiap langkah gw selalu dihiasi dengan perbuatan dosa (ngga inget juga sih sebenernya).
Berbicara tentang kepercayaan, saat ini sedang hangat pembicaraan tentang aliran sesat yang bernama NII, banyak remaja-remaja yang hilang dan kabarnya mereka dicuci otak oleh jaringan NII. Mereka yang sudah terkena perekrutan NII biasanya perilakunya akan berubah, yang tadinya bawel menjadi pendiam, yang tadinya anak penurut menjadi anak pembantah, yang tadinya anak baik jadi anak pembohong, dan yang tadinya homo jadi normal (wah kalo beneran gitu gw harus bergabung.. loh).
Dulu ketika zamannya gw pake celana jeans cutbray, rambut dikuncir, dan tampang masih amit-amit (sekarang ter amat amit) gw pernah hampir menjadi korban perekrutan NII. Ceritanya pada waktu itu gw yang sedang mengunjungi teman gw yang bernama Anank bertemu dengan guru TK gw yang ternyata tinggal di sebelah rumah Anank. Guru TK gw memiliki seorang anak perempuan cantik yang sebut saja namanya Virgin. Saat itu gw dikenalkan dengan Virgin, gw yang pada saat itu baru putus menanggapi dengan antusias selangit, serta berharap-harap cemas bisa dapet pacar baru yang keren. Keesokannya setelah berkenalan dengan Virgin, saat sedang bersama Anank, gw minta no hp Virgin kepada Anank, dan setelah itu kisah gw dan Virgin pun dimulai.
2 hari setelah kita saling telepon dan sms an, Virgin mengajak gw untuk ketemuan di kampusnya. Kampus Budi Luhur, dulu gw pernah diterima di kampus itu dengan passing grade A untuk jurusan TI, namun gw yang pelajaran matematikanya lebih bodoh dari anak SD lebih memilih jurusan DKV di kampus yang gw benar-benar amat sangat super duper mega giga tera cintaaai ini. Kami bertemu di tempat makan yang letaknya dekat dengan kampus UBL. Kita ngobrol ngga terlalu panjang lebar,hanya sampai makan dan minuman gw habis. Waktu itu sempat dalam obrolan kita si Virgin bertanya apakah gw punya kenalan polisi atau tidak, karena dia punya saudara yang habis kemalingan motor, gw bilang kalo gw ngga punya, belakangan gw inget kalo gw punya sodara polisi..
Bertepatan dengan hari jumat, Virgin mengajak gw jalan ke blok m plaza. Rencananya kita akan ketemuan disana habis solat jumat. Sebelumnya gw solat jumat dengan sobat, vokalis sekaligus tetangga gw dari TK yang bernama Adji. Saat ceramah solat jumat gw ngobrol dengan Adji (tindakan tak terpuji, jangan ditiru).
Gw : bro, nanti gw mau jalan dong sama Virgin
Adji : Siapa tuh?
Gw : Anaknya guru TK kita, yang rumahnya sebelah rumah Anank..
Adji : oh, asik dong, lo yang ngajakin?
Gw : dia yang ngajakin, keren kan (sombong + berasa ganteng = enek)
Adji : berdua doang?
Gw : ia, berdua doang, ke blok m plaza..
Adji : wah hati-hati lo bro, bisa jadi dia NII..
Gw : masa, tau dari mana (panik + bimbang = mencret)
Adji : ya kira-kira aja, mana ada cw yang mau ngajak lo jalan, apalagi ngajakin duluan.
Gw : heeeh.. ia juga sih, tapi tau dari mana kalo dia NII (sadar + kecewa = sariawan)
Adji : dia pernah nanya-nanya tentang kenalan polisi ngga? (kabarnya NII takut sama polisi)
Gw : ia, pernah..
Adji : wah, kalo gitu hati-hati lo, nanti disana palingan lo ketemu temennya..
Gw: oh gitu ya.. thanks bro sudah mengingatkan, tapi semoga aja ngga ya...
Dulu Adji pernah hampir menjadi korban NII, dia bertemu teman lamanya yang seorang wanita yang lama tak dijumpai, setelah lama-kelamaan wanita itu sering meminta duit kepada Adji sampai akhirnya Adji pun tau kalau wanita itu termasuk ke dalam jaringan NII.
Di blok m plaza, selama berasama Virgin, gw pun selalu waspada dan ingat kata-kata Adji “wah hati-hati lo bro, bisa jadi dia NII”.. mata gw terus mengawasi jikalau ada temannya Virgin yang siap menculik dan mencuci otak gw yang sepertinya emang harus dicuci.
Setelah lelah kaki melangkah dan mata melirik, gw pun makan di sebuah restoran siap saji di lantai 1 blok m plaza bersama Virgin. Disana secara kebetulan Virgin bertemu teman wanitanya (di dalam hati gw berfikir kalau ini pasti sudah direncanakan). Teman Virgin ini tampak tidak mengancam ataupun mengerikan, hanya saja dia tidak menarik buat gw, beda dengan bayangan awal gw kalau nantinya bakalan ketemu orang yang segede dan seberbulu king-kong yang siap menculik gw seperti di film King-kong. Sebut saja teman Virgin itu Sukro (sekilas mukanya mengingatkan gw sama kacang sukro), si Sukro itu mengaku sedang menunggu temannya karena dia ingin meminta bantuan untuk membuat tugas kuliahnya, tapi si temannya Sukro itu diceritakan motor nya rusak sehingga si Sukro itu ingin nyamperin temannya ke rumahnya.
Hal yang sangat tidak di inginkan terjadi, Sukro mengajak Virgin ke rumah temannya dan berakibat Virgin mengajak gw untuk ikut, males banget gw kalo sampe diculik sama 2 orang cw. Gw yang semakin parno dengan cerita-cerita Adji tentang NII, lalu kecemasan gw tentang keperjakaan gw yang terancam membuat gw berkali-kali menolak untuk ikut, tapi Virgin terus memaksa gw... akhirnya gw pun menyerah berhubung dia anak guru TK gw dan gw adalah murid yang berbakti, sombong dan berhati mulia.
Dengan menaiki BMW (Bajaj Merah Warnanya) yang sedang berbaris di depan blok m plaza kita bertiga menuju rumah teman Sukro yang letaknya tidak jauh dari plaza blok m.
Kita turun di depan sebuah rumah yang seperti studio musik (penuh gambar tempel nama-nama yang ngga jelas). Ketika masuk kedalam, gw, Virgin dan Sukro berpapasan dengan 2 orang sejoli yang sepertinya seumuran dengan gw, apakah yang habis mereka lakukan disana sebenarnya, apakah sama dengan yang akan Virgin dan Sukro lakukan kepada gw, tapi maaf gw bukan penganut faham poligami....
Sukro masuk ke dalam untuk memanggil temannya bermaksud mengenalkan gw dan Virgin kepada temannya, sembari menunggu teman si Sukro itu muncul, gw ngobrol dengan Virgin untuk mengurangi kecemasan yang menghujam gw..
“eh itu kan Miyavi” gw melihat poster miyavi yang dipajang. Di sana banyak terpampang poster bergambar pemain band ataupun animasi..
“eh iya, gw suka tuh sama dia, cw tapi jago main gitar” Virgin dengan pd menanggapi omongan gw..
Si Miyavi itu kan laki-laki, kenapa dibilang cw.. Jangan-jangan yang dimaksud Virgin adalah Miyabi pemain bokep asal Jepang, tapi siapa yang tau kalo beliau jago main gitar, kalo main yang jorok-jorok sih iya (main comberan, main upil, congek de el el). Selain itu kita juga membicarakan tentang film dan musik kesukaan kita, kita banyak memiliki kesamaan tentang hal tersebut bahkan orang-orang disekitar Virgin kabarnya juga suka apa yg gw suka, tapi anehnya Virgin ngga tau apa-apa tentang film ataupun musik tersebut. Gw curigation kalo sebenarnya itu adalah salah satu modus yang dilakukan NII untuk menggaet mangsanya, pura-pura suka dengan apa yang kita suka agar mereka dapat lebih mudah melakukan pendekatan (gimana kalo saat itu gw bilang suka film bokep, mungkin aja saat itu gw nonton bokep bareng sambil membicarakan tentang alat kelamin).
Dari dalam Sukro keluar bersama seorang laki-laki yang terlihat rapih mengenakan kemejanya, penampilannya mirip dengan sales man yang sedang training. “hai, lama nunggu ya? Gw Joko” Dengan ramah dia memperkenalkan dirinya (sebenernya gw lupa nama laki-laki itu siapa, jadi gw sepakati namanya Joko). Setelah berkenalan dan memperkenalkan diri dia bertanya kepada Sukro apa yang bisa dia bantu..
Sembari membicarakan tentang masalah yang dialami Sukro pembicaraan menyimpang ke arah agama Islam di Indonesia, pemerintahan kita yang dianggap mereka kafir dan kisah pertukaran pelajar yang dilakoni oleh Joko, bagaimana ceritanya dia bertemu profesor dari Jepang..
Mulai dari situ kecurigaan gw bertambah, Joko membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan toghut, sembari si Joko ta uu itu ngoceh, tanpa sepengetahuan dia dan juga kalian, gw sms teman gw bernama Fajar untuk menanyakan tentang toghut, gw ngga mau termakan begitu saja oleh doktrin yang dilakukan Joko. Belakangan toghutnya ngga dijelasin sama si Joko, tapi setidaknya gw tau dari Fajar kalo toghut itu seperti berhala (sesuatu yang di Ilahkan selain Allah SWT)
Pembicaraan dipotong dengan solat maghrib berjamaah dan setelah itu pembicaraan dilanjutkan dan dilakukan di dalam sebuah ruangan yang didalamnya terdapat beberapa kursi, sebuah meja dan papan white board besar. Suasana di ruangan tersebut mirip seperti tempat kursus bahasa Inggris gw waktu gw SMP.
Gw, Sukro dan Virgin diberikan Al-Qur’an, kami disuruh membuka halaman yang dia akan bahas, dia membandingkan ayat tersebut dengan keadaan Indonesia saat ini, dia mengatakan kalau negara kita adalah negara kafir, karena menggunakan dasar Pancasila, bukan Al-Qur’an.
Joko bilang kalo kita ini adalah kafir yang sebenar-benarnya, hal ini tentunya bertentangan dengan keyakinan yang selama ini gw bangun di dalam hati, keyakinan cinta negara adalah sebagian daripada iman (tau daari mana juga gw ngga inget, tapi gw percaya). Pada akhirnya Joko menawarkan cara bagaimana untuk bisa masuk surga, namun tidak sekarang, melainkan besok, gw Sukro dan Virgin disuruh datang kembali ke tempat tersebut.
Apa yang dibicarakan oleh Joko saat itu benar-benar sesuai dengan keyakinan gw tentang NII yang sesat, karena ingin mendirikan negara di dalam negara. Menurut gw sudah sangat jelas kalau dasar negara sila pertama nya adalah keTuhanan yang maha esa, sudah pasti negara mengakui adanya Tuhan, lagipula kita kan tidak tinggal di negara agama, melainkan negara hukum, kita hanya perlu mematuhi hukum namun tetap berpegang teguh pada agama dan keyakinan kita masing-masing..
Dengan alasan terakhir untuk bisa kabur dari tempat tersebut “udah yuk kita pulang, gw belum nyuci piring dirumah” akhirnya gw bisa mengajak Virgin pulang. Keesokannya gw diajak bertemu Virgin yang ingin meminjam buku ESQ, pada saat bertemu gw kembali diajak untuk ke tempat misterius tersebut (gimana ngga, gw bingung itu sebenarnya tempat tinggal, tempat kursus atau tempat maksiat).. “ayo ran, lo ngga kesana lagi, emang lo ngga mau masuk surga” bujuk Virgin.
“ah apa jaminannya dateng kesana kita bisa masuk surga, mendingan ikut pengajian di masjid..aliran sesat tuh” bantah gw, saat itu gw lupa kalau Virgin itu adalah salah satu dari anggota aliran sesat itu, sepertinya semua yang dilakukan dia adalah sekenario yang dibuat sedemikian rupa untuk merekrut gw ke dalam NII.. Saat pertemuan itu gw mengeluarkan semua ilmu gw yang gw dapat dari hasil liqo gw bersama teman-teman kampus berharap Virgin bisa sadar dan syukur kalo dia bisa jadi pacar gw hehehe...
Pertemuan itu adalah pertemuan yang terakhir gw dengan Virgin, setelah itu dia seperti hilang ditelan ombak, tersapu oleh gelombang dan tak nampak ditelan bumi.Virgin tidak pernah menghubungi gw lagi dan gw pun enggan untuk menghubunginya, hanya sangat disayangkan buku ESQ gw belum selesai gw baca..
Setelah kejadian tersebut gw menceritakannya kepada teman kuliah gw, tak disangka mereka juga pernah mengalami hal serupa dengan gw, dengan cara-cara yang sama pula yang dilakukan sang perekrut..
1. bertanya tentang kenalan polisi
2. mengajak bertemu di tempat perbelanjaan atau tempat makan
3. mencoba mencari tahu apa yang kita suka
4. secara kebetulan bertemu teman perekrut yang sedang menunggu temannya
5. lalu diajak bertemu temannya
6. dibawa ke suatu tempat
7. digriring ke sebuah ruangan
8. dibikin pusing tentang toghut dan cara masuk surga
9. disuruh kembali datang keesokan harinya
Apabila kenalan anda melakukan hal-hal seperti diatas, saat itu juga anda bisa langsung waspada..
Akibat dari perekrutan yang bisa dibilang gagal itu, kini gw jadi selalu waspada dan curiga secara berlebihan dengan semua wanita yang baru gw kenal dan tiba-tiba menjadi akrab dengan gw, gw pikir siapa juga cw yang mau deketin gw yang bertmapang lugu nyrempet bloon ini kalo ngga dengan maksud untuk menjerumuskan gw ke dalam perangkap NII.
Beberapa tahun setelah tragedi Virgin yang sangat gw sayangkan itu gw kembali berhadapan dengan wanita yang gw curigai sebagai sang perekrut. Gw secara kebetulan bertemu dengan wanita sang perekrut di blok m plaza, dia mendekati gw dan meminta tolong untuk wawancara dan setelah itu menjadi model untuk tugas fotografinya (berasa artis banget gw, gw kan cuman pantes jadi model cincin kawin). Gw dengan bodohnya memberikan no hape gw.
Besoknya dia berkali-kali menagih untuk menjadi modelnya, gw selalu menolak sampai untuk kesekian kalinya dia meminta tolong dibuatin brosur. Kali ini gw tertarik dengan tawarannya karena di iming-imingi upah.
Kita janjian bertemu di restoran yang terletak di blok m square, dia bilang akan datang sendiri, dan kenyataannya dia secara tidak sengaja bertemu dengan temannya yang ceritanya sedang menunggu temannya karena ingin meminta bantuan temannya.. woow ini sungguh mirip dengan kasus gw dengan Virgin, bedanya kali ini gw ngga tertarik dengan sang perekrut tersebut. Teman sang perekrut ini/ sang perekrut 2 menanyakan banyak hal tentang kegiatan gw dan lagi-lagi kenalan polisi, dia juga menanyakan apakah gw tahu tentang aliran-aliran sesat yang sekarang marak beredar disekitar kita (mungkin ini adalah cara untuk mengetahui sejauh apa wawasan korban tentang aliran sesat di sekitar kita, apakah calon korban sudah mengetahui tentang NII). Saat itu gw menceritakan tentang NII, gw menjelaskan semua yang gw ketahui tentang NII, saat itu sang perekrut 2 hanya bisa diam dan sepertinya pura-pura belum tahu tentang NII.. bukannya membahas brosur kita malah membahas aliran sesaat, ini sih emang beneran ngga niat bikin brosur. Dengan alasan gw belum mencuci piring di rumah gw pun pamit, gw ngga sudi untuk ke dua kalinya dibawa ke sebuah rumah yang membuat perasaan gw ngga nyaman dan diceramahi tentang cara-cara masuk surga.
Gw ngga habis pikir kenapa banyak orang bisa masuk ke dalam jaringan NII yang sudah sangat jelas untuk gw yang bodoh ini kalau itu adalah aliran sesat, mengapa kebanyakan orang yang masuk kedalam jaringan NII itu adalah orang-orang yang pintar dan cerdas, sempet gw mikir kalau jangan-jangan gw yang sebenarnya sesat..... kenapa untuk memeluk agama kita harus membayar sejumlah uang, memberikan iuran dan lain-lain yang menurut gw ngga masuk akal, sebenarnya itu agama atau sekolahan?
Dulu gw pernah berkunjung ke pondok pesantren yang kabarnya adalah pusat dari NII, tapi gw belum bisa mengambil kesimpulan apa-apa, yang gw tau sih itu pesantren yang terlihat seperti sebuah kota.
Walaupun fluktuasi iman gw lebih sering berada di tingkat yang rendah, gw tetap mempunyai keyakinan yang gw pegang teguh, gw sudah cukup bisa mengambil kesimpulan akan suatu hal, mana yang baik dan tidak, apa yang harus gw lakukan dan tidak gw lakukan.
Hidup nasi goreng Alif, hidup sinetron Putri yang Ditukar semoga bisa tayang sampai 50 tahun lagi (apa kabar tuh si Kiwil 50 tahun lagi)..
Kalo dipikir-pikir mungkin lebih besar dari planet jupiter, atau mungkin lebih besar dari bintang yang terlihat segede upil, tapi kalo ada upil segede bintang maka tamatlah nasib planet kita.
Berapa kali gw melakukan Solat dalam seumur hidup juga mungkin bisa dihitung, Solat yang gw lakukan selama ini mungkin saja ngga ada pahalanya apalagi pahabibi, gw pun semakin takut kalo gw tau bahwa gw ngga tau kapan gw mati. Beberapa pertanyaan yang sering mampir dipikiran gw dan si Baim yang katanya anak si Soleh itu... Kapan gw dijemput malaikat, terus nanti kalo udah mati gw bakalan masuk surga apa ngga, atau yang paling parah dibayangan gw kalo gw dikubur nanti bakalan keluar ingus dari dalam kuburan gw, akibat semasa hidup gw sering nyabutin bulu hidung dan menyodorkannya ke temen gw, jadi inget film FTV Hidayah.
Dulu di TV ada film Hidayah yang menceritakan berbagaimacam azab akibat dari perbuatan yang dilakukan sang tokoh utama (gw rasa ini satu-satunya film yang tokoh utamanya kena azab). Diceritakan disana orang yang semasa hidupnya suka minum-minuman keras maka nanti dikuburannya akan keluar mata air beralkohol, lalu orang yang suka memakan harta anak yatim maka nanti dikuburnya akan dimakan dompet kulit buaya, dan yang paling keren dalam bayangan gw adalah ABG 4L4Y yang suka Justin Bibir mungkin nanti dari kuburannya akan keluar Justin Bibir (gw yakin pasti bakalan banyak yang dateng ke pemakamannya).
Berpikir tentang hal tersebut apa mungkin gw beriman tapi tidak bertakwa, mengingat gw percaya apa yang ada di rukun iman tapi setiap langkah gw selalu dihiasi dengan perbuatan dosa (ngga inget juga sih sebenernya).
Berbicara tentang kepercayaan, saat ini sedang hangat pembicaraan tentang aliran sesat yang bernama NII, banyak remaja-remaja yang hilang dan kabarnya mereka dicuci otak oleh jaringan NII. Mereka yang sudah terkena perekrutan NII biasanya perilakunya akan berubah, yang tadinya bawel menjadi pendiam, yang tadinya anak penurut menjadi anak pembantah, yang tadinya anak baik jadi anak pembohong, dan yang tadinya homo jadi normal (wah kalo beneran gitu gw harus bergabung.. loh).
Dulu ketika zamannya gw pake celana jeans cutbray, rambut dikuncir, dan tampang masih amit-amit (sekarang ter amat amit) gw pernah hampir menjadi korban perekrutan NII. Ceritanya pada waktu itu gw yang sedang mengunjungi teman gw yang bernama Anank bertemu dengan guru TK gw yang ternyata tinggal di sebelah rumah Anank. Guru TK gw memiliki seorang anak perempuan cantik yang sebut saja namanya Virgin. Saat itu gw dikenalkan dengan Virgin, gw yang pada saat itu baru putus menanggapi dengan antusias selangit, serta berharap-harap cemas bisa dapet pacar baru yang keren. Keesokannya setelah berkenalan dengan Virgin, saat sedang bersama Anank, gw minta no hp Virgin kepada Anank, dan setelah itu kisah gw dan Virgin pun dimulai.
2 hari setelah kita saling telepon dan sms an, Virgin mengajak gw untuk ketemuan di kampusnya. Kampus Budi Luhur, dulu gw pernah diterima di kampus itu dengan passing grade A untuk jurusan TI, namun gw yang pelajaran matematikanya lebih bodoh dari anak SD lebih memilih jurusan DKV di kampus yang gw benar-benar amat sangat super duper mega giga tera cintaaai ini. Kami bertemu di tempat makan yang letaknya dekat dengan kampus UBL. Kita ngobrol ngga terlalu panjang lebar,hanya sampai makan dan minuman gw habis. Waktu itu sempat dalam obrolan kita si Virgin bertanya apakah gw punya kenalan polisi atau tidak, karena dia punya saudara yang habis kemalingan motor, gw bilang kalo gw ngga punya, belakangan gw inget kalo gw punya sodara polisi..
Bertepatan dengan hari jumat, Virgin mengajak gw jalan ke blok m plaza. Rencananya kita akan ketemuan disana habis solat jumat. Sebelumnya gw solat jumat dengan sobat, vokalis sekaligus tetangga gw dari TK yang bernama Adji. Saat ceramah solat jumat gw ngobrol dengan Adji (tindakan tak terpuji, jangan ditiru).
Gw : bro, nanti gw mau jalan dong sama Virgin
Adji : Siapa tuh?
Gw : Anaknya guru TK kita, yang rumahnya sebelah rumah Anank..
Adji : oh, asik dong, lo yang ngajakin?
Gw : dia yang ngajakin, keren kan (sombong + berasa ganteng = enek)
Adji : berdua doang?
Gw : ia, berdua doang, ke blok m plaza..
Adji : wah hati-hati lo bro, bisa jadi dia NII..
Gw : masa, tau dari mana (panik + bimbang = mencret)
Adji : ya kira-kira aja, mana ada cw yang mau ngajak lo jalan, apalagi ngajakin duluan.
Gw : heeeh.. ia juga sih, tapi tau dari mana kalo dia NII (sadar + kecewa = sariawan)
Adji : dia pernah nanya-nanya tentang kenalan polisi ngga? (kabarnya NII takut sama polisi)
Gw : ia, pernah..
Adji : wah, kalo gitu hati-hati lo, nanti disana palingan lo ketemu temennya..
Gw: oh gitu ya.. thanks bro sudah mengingatkan, tapi semoga aja ngga ya...
Dulu Adji pernah hampir menjadi korban NII, dia bertemu teman lamanya yang seorang wanita yang lama tak dijumpai, setelah lama-kelamaan wanita itu sering meminta duit kepada Adji sampai akhirnya Adji pun tau kalau wanita itu termasuk ke dalam jaringan NII.
Di blok m plaza, selama berasama Virgin, gw pun selalu waspada dan ingat kata-kata Adji “wah hati-hati lo bro, bisa jadi dia NII”.. mata gw terus mengawasi jikalau ada temannya Virgin yang siap menculik dan mencuci otak gw yang sepertinya emang harus dicuci.
Setelah lelah kaki melangkah dan mata melirik, gw pun makan di sebuah restoran siap saji di lantai 1 blok m plaza bersama Virgin. Disana secara kebetulan Virgin bertemu teman wanitanya (di dalam hati gw berfikir kalau ini pasti sudah direncanakan). Teman Virgin ini tampak tidak mengancam ataupun mengerikan, hanya saja dia tidak menarik buat gw, beda dengan bayangan awal gw kalau nantinya bakalan ketemu orang yang segede dan seberbulu king-kong yang siap menculik gw seperti di film King-kong. Sebut saja teman Virgin itu Sukro (sekilas mukanya mengingatkan gw sama kacang sukro), si Sukro itu mengaku sedang menunggu temannya karena dia ingin meminta bantuan untuk membuat tugas kuliahnya, tapi si temannya Sukro itu diceritakan motor nya rusak sehingga si Sukro itu ingin nyamperin temannya ke rumahnya.
Hal yang sangat tidak di inginkan terjadi, Sukro mengajak Virgin ke rumah temannya dan berakibat Virgin mengajak gw untuk ikut, males banget gw kalo sampe diculik sama 2 orang cw. Gw yang semakin parno dengan cerita-cerita Adji tentang NII, lalu kecemasan gw tentang keperjakaan gw yang terancam membuat gw berkali-kali menolak untuk ikut, tapi Virgin terus memaksa gw... akhirnya gw pun menyerah berhubung dia anak guru TK gw dan gw adalah murid yang berbakti, sombong dan berhati mulia.
Dengan menaiki BMW (Bajaj Merah Warnanya) yang sedang berbaris di depan blok m plaza kita bertiga menuju rumah teman Sukro yang letaknya tidak jauh dari plaza blok m.
Kita turun di depan sebuah rumah yang seperti studio musik (penuh gambar tempel nama-nama yang ngga jelas). Ketika masuk kedalam, gw, Virgin dan Sukro berpapasan dengan 2 orang sejoli yang sepertinya seumuran dengan gw, apakah yang habis mereka lakukan disana sebenarnya, apakah sama dengan yang akan Virgin dan Sukro lakukan kepada gw, tapi maaf gw bukan penganut faham poligami....
Sukro masuk ke dalam untuk memanggil temannya bermaksud mengenalkan gw dan Virgin kepada temannya, sembari menunggu teman si Sukro itu muncul, gw ngobrol dengan Virgin untuk mengurangi kecemasan yang menghujam gw..
“eh itu kan Miyavi” gw melihat poster miyavi yang dipajang. Di sana banyak terpampang poster bergambar pemain band ataupun animasi..
“eh iya, gw suka tuh sama dia, cw tapi jago main gitar” Virgin dengan pd menanggapi omongan gw..
Si Miyavi itu kan laki-laki, kenapa dibilang cw.. Jangan-jangan yang dimaksud Virgin adalah Miyabi pemain bokep asal Jepang, tapi siapa yang tau kalo beliau jago main gitar, kalo main yang jorok-jorok sih iya (main comberan, main upil, congek de el el). Selain itu kita juga membicarakan tentang film dan musik kesukaan kita, kita banyak memiliki kesamaan tentang hal tersebut bahkan orang-orang disekitar Virgin kabarnya juga suka apa yg gw suka, tapi anehnya Virgin ngga tau apa-apa tentang film ataupun musik tersebut. Gw curigation kalo sebenarnya itu adalah salah satu modus yang dilakukan NII untuk menggaet mangsanya, pura-pura suka dengan apa yang kita suka agar mereka dapat lebih mudah melakukan pendekatan (gimana kalo saat itu gw bilang suka film bokep, mungkin aja saat itu gw nonton bokep bareng sambil membicarakan tentang alat kelamin).
Dari dalam Sukro keluar bersama seorang laki-laki yang terlihat rapih mengenakan kemejanya, penampilannya mirip dengan sales man yang sedang training. “hai, lama nunggu ya? Gw Joko” Dengan ramah dia memperkenalkan dirinya (sebenernya gw lupa nama laki-laki itu siapa, jadi gw sepakati namanya Joko). Setelah berkenalan dan memperkenalkan diri dia bertanya kepada Sukro apa yang bisa dia bantu..
Sembari membicarakan tentang masalah yang dialami Sukro pembicaraan menyimpang ke arah agama Islam di Indonesia, pemerintahan kita yang dianggap mereka kafir dan kisah pertukaran pelajar yang dilakoni oleh Joko, bagaimana ceritanya dia bertemu profesor dari Jepang..
Mulai dari situ kecurigaan gw bertambah, Joko membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan toghut, sembari si Joko ta uu itu ngoceh, tanpa sepengetahuan dia dan juga kalian, gw sms teman gw bernama Fajar untuk menanyakan tentang toghut, gw ngga mau termakan begitu saja oleh doktrin yang dilakukan Joko. Belakangan toghutnya ngga dijelasin sama si Joko, tapi setidaknya gw tau dari Fajar kalo toghut itu seperti berhala (sesuatu yang di Ilahkan selain Allah SWT)
Pembicaraan dipotong dengan solat maghrib berjamaah dan setelah itu pembicaraan dilanjutkan dan dilakukan di dalam sebuah ruangan yang didalamnya terdapat beberapa kursi, sebuah meja dan papan white board besar. Suasana di ruangan tersebut mirip seperti tempat kursus bahasa Inggris gw waktu gw SMP.
Gw, Sukro dan Virgin diberikan Al-Qur’an, kami disuruh membuka halaman yang dia akan bahas, dia membandingkan ayat tersebut dengan keadaan Indonesia saat ini, dia mengatakan kalau negara kita adalah negara kafir, karena menggunakan dasar Pancasila, bukan Al-Qur’an.
Joko bilang kalo kita ini adalah kafir yang sebenar-benarnya, hal ini tentunya bertentangan dengan keyakinan yang selama ini gw bangun di dalam hati, keyakinan cinta negara adalah sebagian daripada iman (tau daari mana juga gw ngga inget, tapi gw percaya). Pada akhirnya Joko menawarkan cara bagaimana untuk bisa masuk surga, namun tidak sekarang, melainkan besok, gw Sukro dan Virgin disuruh datang kembali ke tempat tersebut.
Apa yang dibicarakan oleh Joko saat itu benar-benar sesuai dengan keyakinan gw tentang NII yang sesat, karena ingin mendirikan negara di dalam negara. Menurut gw sudah sangat jelas kalau dasar negara sila pertama nya adalah keTuhanan yang maha esa, sudah pasti negara mengakui adanya Tuhan, lagipula kita kan tidak tinggal di negara agama, melainkan negara hukum, kita hanya perlu mematuhi hukum namun tetap berpegang teguh pada agama dan keyakinan kita masing-masing..
Dengan alasan terakhir untuk bisa kabur dari tempat tersebut “udah yuk kita pulang, gw belum nyuci piring dirumah” akhirnya gw bisa mengajak Virgin pulang. Keesokannya gw diajak bertemu Virgin yang ingin meminjam buku ESQ, pada saat bertemu gw kembali diajak untuk ke tempat misterius tersebut (gimana ngga, gw bingung itu sebenarnya tempat tinggal, tempat kursus atau tempat maksiat).. “ayo ran, lo ngga kesana lagi, emang lo ngga mau masuk surga” bujuk Virgin.
“ah apa jaminannya dateng kesana kita bisa masuk surga, mendingan ikut pengajian di masjid..aliran sesat tuh” bantah gw, saat itu gw lupa kalau Virgin itu adalah salah satu dari anggota aliran sesat itu, sepertinya semua yang dilakukan dia adalah sekenario yang dibuat sedemikian rupa untuk merekrut gw ke dalam NII.. Saat pertemuan itu gw mengeluarkan semua ilmu gw yang gw dapat dari hasil liqo gw bersama teman-teman kampus berharap Virgin bisa sadar dan syukur kalo dia bisa jadi pacar gw hehehe...
Pertemuan itu adalah pertemuan yang terakhir gw dengan Virgin, setelah itu dia seperti hilang ditelan ombak, tersapu oleh gelombang dan tak nampak ditelan bumi.Virgin tidak pernah menghubungi gw lagi dan gw pun enggan untuk menghubunginya, hanya sangat disayangkan buku ESQ gw belum selesai gw baca..
Setelah kejadian tersebut gw menceritakannya kepada teman kuliah gw, tak disangka mereka juga pernah mengalami hal serupa dengan gw, dengan cara-cara yang sama pula yang dilakukan sang perekrut..
1. bertanya tentang kenalan polisi
2. mengajak bertemu di tempat perbelanjaan atau tempat makan
3. mencoba mencari tahu apa yang kita suka
4. secara kebetulan bertemu teman perekrut yang sedang menunggu temannya
5. lalu diajak bertemu temannya
6. dibawa ke suatu tempat
7. digriring ke sebuah ruangan
8. dibikin pusing tentang toghut dan cara masuk surga
9. disuruh kembali datang keesokan harinya
Apabila kenalan anda melakukan hal-hal seperti diatas, saat itu juga anda bisa langsung waspada..
Akibat dari perekrutan yang bisa dibilang gagal itu, kini gw jadi selalu waspada dan curiga secara berlebihan dengan semua wanita yang baru gw kenal dan tiba-tiba menjadi akrab dengan gw, gw pikir siapa juga cw yang mau deketin gw yang bertmapang lugu nyrempet bloon ini kalo ngga dengan maksud untuk menjerumuskan gw ke dalam perangkap NII.
Beberapa tahun setelah tragedi Virgin yang sangat gw sayangkan itu gw kembali berhadapan dengan wanita yang gw curigai sebagai sang perekrut. Gw secara kebetulan bertemu dengan wanita sang perekrut di blok m plaza, dia mendekati gw dan meminta tolong untuk wawancara dan setelah itu menjadi model untuk tugas fotografinya (berasa artis banget gw, gw kan cuman pantes jadi model cincin kawin). Gw dengan bodohnya memberikan no hape gw.
Besoknya dia berkali-kali menagih untuk menjadi modelnya, gw selalu menolak sampai untuk kesekian kalinya dia meminta tolong dibuatin brosur. Kali ini gw tertarik dengan tawarannya karena di iming-imingi upah.
Kita janjian bertemu di restoran yang terletak di blok m square, dia bilang akan datang sendiri, dan kenyataannya dia secara tidak sengaja bertemu dengan temannya yang ceritanya sedang menunggu temannya karena ingin meminta bantuan temannya.. woow ini sungguh mirip dengan kasus gw dengan Virgin, bedanya kali ini gw ngga tertarik dengan sang perekrut tersebut. Teman sang perekrut ini/ sang perekrut 2 menanyakan banyak hal tentang kegiatan gw dan lagi-lagi kenalan polisi, dia juga menanyakan apakah gw tahu tentang aliran-aliran sesat yang sekarang marak beredar disekitar kita (mungkin ini adalah cara untuk mengetahui sejauh apa wawasan korban tentang aliran sesat di sekitar kita, apakah calon korban sudah mengetahui tentang NII). Saat itu gw menceritakan tentang NII, gw menjelaskan semua yang gw ketahui tentang NII, saat itu sang perekrut 2 hanya bisa diam dan sepertinya pura-pura belum tahu tentang NII.. bukannya membahas brosur kita malah membahas aliran sesaat, ini sih emang beneran ngga niat bikin brosur. Dengan alasan gw belum mencuci piring di rumah gw pun pamit, gw ngga sudi untuk ke dua kalinya dibawa ke sebuah rumah yang membuat perasaan gw ngga nyaman dan diceramahi tentang cara-cara masuk surga.
Gw ngga habis pikir kenapa banyak orang bisa masuk ke dalam jaringan NII yang sudah sangat jelas untuk gw yang bodoh ini kalau itu adalah aliran sesat, mengapa kebanyakan orang yang masuk kedalam jaringan NII itu adalah orang-orang yang pintar dan cerdas, sempet gw mikir kalau jangan-jangan gw yang sebenarnya sesat..... kenapa untuk memeluk agama kita harus membayar sejumlah uang, memberikan iuran dan lain-lain yang menurut gw ngga masuk akal, sebenarnya itu agama atau sekolahan?
Dulu gw pernah berkunjung ke pondok pesantren yang kabarnya adalah pusat dari NII, tapi gw belum bisa mengambil kesimpulan apa-apa, yang gw tau sih itu pesantren yang terlihat seperti sebuah kota.
Walaupun fluktuasi iman gw lebih sering berada di tingkat yang rendah, gw tetap mempunyai keyakinan yang gw pegang teguh, gw sudah cukup bisa mengambil kesimpulan akan suatu hal, mana yang baik dan tidak, apa yang harus gw lakukan dan tidak gw lakukan.
Hidup nasi goreng Alif, hidup sinetron Putri yang Ditukar semoga bisa tayang sampai 50 tahun lagi (apa kabar tuh si Kiwil 50 tahun lagi)..
Langganan:
Postingan (Atom)