Kamis, 17 Januari 2013

Benci dan Cinta

Cinta itu musuh besarnya benci.. walaupun cinta musuhan sama benci, tapi benci itu bisa jadi karena cinta, mungkin kasus kayak gitu namanya cinta yang tersesat.. cinta gak semuanya baik, dan benci gak semuanya jahat... tapi apa bener begitu???

Semua tau kalo cinta lebih disukai oleh orang-orang..
Cinta bisa berpacaran dengan Rangga, cinta dibikinin lagu, cinta juga Kuya...
sedangkan Benci... dia selalu menjomblo (ngenes pula), kalopun dibikinin lagu, pasti tetep ada si cinta, contoh: Benci untuk Mencinta, Cinta dan Benci.

Benci benar-benar di anak tirikan...

Bukannya gue pro sama benci dan kontra engan Cinta, gue cuma mencoba adil... hidup ini butuh keseimbangan.
Padahal, percaya nggak percaya... dimana ada ada cinta disana ada benci, Benci itu selalu membayang-banyangi kemanapun cinta pergi, hanya saja ngga diekspos sama invotainment. Beda sama dingin atau jahat...

Albert Einstein bilang kalo dingin itu kata ganti dari ketiadaan panas, dan Jahat itu kata ganti dari ketiadaan Tuhan dalam hati manusia... itu menurut om Albert, kalo menurut gue, Dingin itu adalah saat kita butuh kehangatan dan jahat itu dosa, temennya setan..... oke oke.. gue emang nggak sepinter om Albert. *dibaca engkong Albert

Terus gimana sama Benci???

Benci itu kebalikannya dingin dan panas, benci itu ada karena cinta, dan benci itu bukan banci.. Benci dan cinta mereka bukan suatu yang berlawanan, mereka itu muncul disaat yang bersamaan...

Ketika lo mencintai seseorang, lo benci untuk kehilangannya
Ketika lo mencintai kejujuran, lo akan benci kebohongan.
Ketika lo berkata "aku benci kamu!" itu adalah suatu wujud dari cinta, dari rasa cinta kepada diri sendiri.

Benci dan cinta itu saudara kembar... Tapi gue nggak tau siapa yang lahir duluan.. kayaknya sih si Cinta.

2 komentar:

  1. Artikel ini..
    Bikin gue balik..
    Ke beberapa saat..untuk belajar bagaimana mengendalikan emosi dan rasanya memilih untuk tidak membenci adalah salah satu makna hidup..
    -ndy-

    BalasHapus
  2. cie cie, benci sama siapa.. awas nanti jadi cinta loh...
    Kalo gue... gue.. gue.. memilih untuk belajar mengendalikan kebencian, karena kebencian itu sebenarnya bisa kita arahkan menjadi suatu kekuatan yang positif...

    BalasHapus