Sabtu, 05 Maret 2011

Putri Ajaib

Banyak temen-temen sepantaran gw yang suka ngatain gw pedofilia, sebabnya hanya karena gw suka dan dekat dengan anak-anak kecil. Namun yang sebenarnya gw itu masih normal, kesukaan gw sama anak kecil adalah hanya sebatas suka karena tingkah polah mereka yang polos, lugu dan menghibur.
Di daerah rumah pun, gw lebih sering bergaul dengan anak-anak kecil, dari yang belum sekolah sampai anak-anak kisaran 12 tahun.

Gw sendiri ngga tau kenapa gw bisa dengan mudah akrab dan bergaul dengan mereka, mungkin karena muka gw yang terlihat imut, lucu atau mungkin konyol seperti boneka babi (tp gw kan kurus), yah apapun itu mungkin kelak di masa depan gw bisa menjadi si Komo..weleh weleh weleh.....

Dari semua anak kecil yang dekat dengan gw, ada seorang anak kecil perempuan yang sangat dekat dengan gw. Namanya adalah Hayfa Princesta, anak dari sepupu gw yang tinggal di Bekasi, mba Shendy dan mas Budi.
Anak dari Shendy dan Budi ini menurut gw sangat berbeda dari anak-anak seumurannya yang lain. Di usianya yang ke tiga tahun, dia sudah dapat berbicara dengan jelas (walaupun masih cadel), bernyanyi dengan suara yang tidak fals (kecuali kalo diiringi musik), berbicara bahasa inggris (padahal orang Indonesia) dan yang ajaibnya dia suka dengan lawan jenis yang lebih tua.

Awalnya gw tidak dekat dengan Hayfa, karena dia anak yang pemalu dan enggan bergaul. Setiap kali kita bertemu di rumah embah, Hayfa pasti tidak mau didekati, sampai pada suatu hari sepupu gw yang bernama Aldo meninggal dunia karena terserang demam berdarah. Aldo (mas Aldo) adalah adik dari mba Shendy dan kaka dari Mba Ires, mereka tinggal di Bekasi (rumah pakde dan bude). Ketika itu gw beserta keluarga besar ciputat (keluarga kandung ibu gw) datang untuk melayat.

Sesampainya di sana, suasana duka sangat kental, terlihat budeh, mba Shendy, mba Ires dan beberapa orang sedang menangis, gw pun saat itu bersedih atas kepergian mas Aldo, walaupun hubungan gw dengan beliau tidak terlalu dekat, namun bagaimanapun juga mas Aldo adalah kakak sepupu gw yang gw hormati.

Tak berapa lama gw disana, budeh menyuruh gw untuk menemani Hayfa yang sedang sendiri di lantai atas, walaupun Hayfa belum mengerti dengan apa yang sedang terjadi, namun ia pasti merasa kesepian karena anggota keluarga yang lain sedang sibuk di bawah. Gw diantar oleh budeh ke lantai atas, saat gw tiba di atas gw melihat Hayfa sedang bermain boneka Barbie seorang diri, Hayfa memang sangat menyukai Barbie, dia pun memiliki banyak koleksi boneka Barbie asli dan mainan Disneys Princes (menurut gw mainan mahal). Saat itu gw mendekat Hayfa yang tampaknya masih bingung siapakah diri gw sebenarnya, budeh pun mengenalkan gw ke Hayfa.

Budeh : Fa, ini ada om Randy mau nemenin kamu.
Gw : hai Fa (gw mencoba seakrab dan seramah mungkin agar Hayfa ngga kabur)
Hayfa : ................................. (terdiam dan membisu, mungkin dia pikir gw semacam boneka dakocan baru yang dibelikan oleh mama nya).
Budeh : liat deh Fa, om Randy rambutnya gondrong, kaya Ken ya.. (budeh nyama-nyamain gw sama Ken, boneka laki-laki pacarnya Barbie)

Beberapa hari kemudian, ketika dalam perjalanan pulang dari suatu tempat (gw lupa dari mana) gw mendapatkan telepon dari mba Shendy, dia bilang Hayfa ngambek pengin main sama om Ken, awalnya mba Shendy dan yang lainnya bingung siapa itu om Ken (mungkin mereka pikir om ken adalah penculik anak kecil atau orang gila depan rumah), lalu budeh bilang mungkin om Ken itu adalah Randy (wow, ternyata akulah sang om Ken yang hilang). Gw diminta mba Shendy untuk nginep di Bekasi untuk menemani Hayfa sekaligus meramaikan suasana di sana yang sedang dirundung duka.

Keesokan harinya gw pun nginep di Bekasi (dirumah keluarga budeh), gw nginep disana kurang lebih 5 hari karena pada saat itu kuliah gw sedang libur. Disana gw tinggal bersama pakde, bude, mba Shendy, mas Budi, Hayfa, mba Ires dan Tina sang asisten bude. Mereka sekeluarga benar-benar menyambut kedatangan gw dengan sukacita, dan gw pun sangat bahagia nginep disana, karena selain mereka baik, makanan disana juga enak dan berfariativ. Slama gw tinggal disitu bude sering masak tempe karena bude tau gw doyan tempe, hayfa juga tau makan favorit gw. Dia suka ngeledek gw kalo gw makan roti, dia bilang "om yandi kan suka makan yoti pake tempe" (ya gw suka makan roti isi tempe).

Selama tinggal disana, setiap detik dan waktunya gw jalani dengan bermain bersama Hayfa, gw merasa Hayfa anak yang benar-benar cantik, cerdas dan berbakat (calon bintang masa depan pokoknya), dia hafal begitu banyak lagu-lagu ABG jaman sekarang yang sering muncul pada acara musik di tv (salah tontonan nih anak), namun yang membuat nya lucu adalah cara menyanyinya yang penuh percaya diri dan juga diiringi tarian ala Agnes Monika..

Hayfa suka dengan Afghan, dan dia juga sangat suka bernyanyi, seperti menyanyikan lagu Agnes Monika “Cinca inyi, kajang-kajang ca aja yogika”, atau
“Cincaku bukanyah cinca biasa, jika kamu yang memiyiki..” menyanyikan lagu bukan cinta biasa nya Afgan. Ceritanya si Hayfa ini masih cadel, saat itu dia masih manggil gw Yandi, dia kalo ngomong R dan L itu Y, sebagai contah:
telor = teyoy
berbi = beybi
Ires = Iyes..

Sebentar lagi bulan Juli, dan Hayfa akan berulang tahun yang ke 4, sekarang Hayfa sudah bisa ngomong R, dan sepertinya dia mabok R sampai sampai bilang telor menjadi teror (kan jadi lain artinya fa)... Selain itu dia sekarang manggil gw om RRRRandy, kata bude dia belajar ngomong R dengan menggunakan metode Randyfativ (dengan menyebut R yang terdapat dalam nama Randy secara berulang-ulang, “randy randy randy dan randy”).

Hayfa sekarang sudah bukan lagi anak yang pemalu, sekarang ia menjadi anak yang supel dan mudah bergaul, kini ia pun sudah mengerti tentang status hubungan gw dengan dia, sebelumnya dia menganggap kalo gw adalah pacarnya (walaupun gw yakin dia ngga tau apa arti nya pacar), gw dianggap hanya miliknya seorang (so sweet banget. Jadi bukan gw kan yang pedo, tapi anak kecil yang emang pada suka sama gw). Hayfa berkembang dengan sangat cepat, menurut gw dia bisa disejajarkan dengan artis anak2 sekarang, seperti Baim dan korban-korban pekerja anak dibawah umur lainnya...

Hayfa Hayfa, ada-ada saja. Smakin lama anak itu semakin banyak gaya, tapi itu membuatmu terlihat sebagai anak yang cerdas, anak sekecil itu koq ngomonginnya udah sampe ke Singapore, Malaysia, Bali, Hongkong dan lain-lain. Beda sama om nya yang dari kecilnya sampe sekarang taunya Cuma Joglo, Ciledug sama Blok M...
Sekarang Hayfa sudah 5 tahun dan kini menjadi anak yang lebih dewasa, dia sekarang sudah punya adik yang bernama Safana Quincy (namanya kalah sama adiknya). Gw dan Hayfa sudah jarang bertemu. Namun hubungan gw dengan Hayfa masih tetap akrab.

hari Jum'at kemarin ketika gw jalan sama Sasty, kita saling bercerita tentang keponakan kita, gw jadi kangen Hayfa makanya gw nulis postingan tentang dia.


"om Yandi, aku cancik kan?"


"maafkan biya kyu tak sempuyna" (hayfa paling anti sama yang namanya lypsinc)


Anisa bahar, Inul, 3 Macan, semuanya lewat sama Hayful Jamil..


"iih tante ires bisa moto ngga sii, jadi bt ni"


dari kiri ke kanan: Yuke, Hayfa, Ires.. Hayfa paling bersinar


"kecil-kecil gini aku cinta Indonesia loh" (walaupun pada kenyataannya Hayfa lebih seneng jalan-jalan ke luar negri..hehehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar